Rocky Gerung memang fenomenal, sejak kemunculan perdananya di acara ILC, nama Rocky Gerung langsung tertanam kuat di kepala setiap orang yang memilih menjadi oposisi bagi rezim ini. Bagaimana tidak, seorang Rocky Gerung dengan kalimat-kalimat cerdas, terstruktur, rapi dalam mengkritik soal hal yang besar menjadi cukup mudah dimengerti bahkan bagi orang awam, begitu tajam mampu menyayat pola pikir para pendukung pertahana yang seringkali begitu euphorianya dengan orang yang mereka banggakan. Maka kemunculan seorang Rocky Gerung yang begitu manisnya bisa mempengaruhi pola pikir pendengarnya, bisa membuat mereka bukan saja kebakaran Jenggot tapi juga kebakaran seluruh bulu dalam tubuhnya. luluh dan lantak.
Rocky Gerung harus “dibuat diam” begitu pikir mereka, karena ucapan seorang Rocky terlalu “berbahaya” bagi pola pikir para pemilih pemula yang terkenal begitu kritis dalam berfikir.
Oleh karenanya, berbagai cara dilakukan untuk bisa membuat seorang Rocky Gerung “terpleset” dalam setiap aksinya, seperti yang kita tau ketika Rocky begitu “lentur”nya mengolah kata yang begitu sensitif bagi umat yaitu “Kitab Suci adalah Fiksi”. Tidak perlu waktu lama, dan merasa mendapatkan suguhan yang begitu seksinya untuk bisa “membuat Rocky gerung diam”, maka dengan sangat gencarnya mereka “menggoreng” kalimat pendek itu dengan berbagai cara, namun bukanlah seorang Rocky Gerung jika apa yang dia katakan tidak dia fikirkan matang terlebih dahulu. Hingga sampai mereka lelah berusaha, Rocky Gerung masih tetap bisa berlenggang dan semakin melebarkan “pengaruh” cara berfikir dengan akal sehat yang selalu dia gencarkan kepada setiap pendengarnya.
Tidak putus sampai disitu, yang terbaru adalah soal ceramah Rocky Gerung yang mengatakan bahwa atheis itu jelas mendapat tempat didalam Pancasila yaitu Sila ke 2. dan seolah mendapat bahan baru “gorengan” kedua, mereka langsung menggunakan ini dengan sebaik-baiknya. Goreng!!! kalau perlu sampai Gosong!.
Namun sayangnya, cara yang mereka gunakan itu tidak manis, mereka main kasar, apa yang saya maksud kasar?? Mereka menggunakan ceramah Rocky Gerung soal Atheis sebagai bahan “adu domba” dengan umat dan Paslon nomor 2, ini sangat murahan dan tidak elok untuk semangat Pesta Demokrasi 2019 yang harus Damai dan tetap bersatu, tapi justru para oknum pertahanalah yang membawa bibit perpecahan pada Pesta Demokrasi 2019 ini.
Begitu gencar, terutama di Twitter tagar yang mendeskreditkan Paslon nomor 2 seolah mendukung Atheis karena Rocky berbicara demikian. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan keberadaan Rocky Gerung untuk Paslon Nomor 2 sedikit banyak membantu karena beliau adalah seorang Oposisi penguasa, namun perlu diingat, bahwa Rocky Gerung sendiri secara berulang-ulang mengatakan, bahkan Kalimatnya begitu terkenal, yaitu :
“Saya bukan tim sukses, tapi saya ingin tim ini sukses…”
Itu saja sudah clear, bahwa Rocky Gerung tidak membawa nama paslon dalam setiap cermaah yang dia lakukan, jika dalam setiap orasinya Seorang Rocky Gerung terkesan begitu kerasnya mengkritik pemerintah, karena memang seorang Rocky adalah tokoh Oposisi untuk setiap Rezim yang berkuasa. bahkan dia sendiri mengatakan bahwa :
“saya akan kritik Prabowo, 12 menit setelah beliau dilantik…”
Jadi jika anda mencoba “membenturkan” seorang Rocky Gerung dengan Umat atau paslon nomor 2, itu tidak akan bisa mematik apa-apa, tapi justru semakin memperjelas Kepanikan kubu pertahana sehingga cara “adu Domba”pun rela dilakukan.
Pertanyaannya, mengapa mereka melakukan tindakan itu, jawabannya adalah, ya karena mereka tidak punya alasan lain selain itu. karena secara diam-diam mereka sebenarnya sangat menyadari bahwa semua kalimat yang Rocky Gerung ucapkan adalah kalimat-kalimat yang tentu juga terfikirkan bagi mereka yang berfikir, atau jika boleh meminjam kalimat Rokcy Gerung “bagi mereka yang berakal sehat dan kritis…”.
Rocky Gerung adalah mantan Dosen Filsafat UI yang mengajar filsafat di kampus tersebut selama 15 tahun, pemikiran dan pemahaman beliau akan segala sesuatu dari sisi Filsafat tidak bisa diartikan dalam seketika dan sebegitu dangkalnya, Rocky Gerung adalah seorang Oposisi pemikir, dan seorang yang begitu letih dengan carut marutnya pemahaman orang-orang dalam mendefinisikan sesuatu. Jadi Seorang Rocky Gerung bisa menjabarkan satu kata pendek yang menurut kita tidak penting menjadi bahan diskusi berjam-jam lamanya. Apalagi jika kata tersebut adalah “Demokrasi” yang begitu Fundamentalnya bagi Bangsa ini.
Saran saya, untuk oknum pendukung pertahana, yang begitu cintanya dengan yang anda dukung tapi secara bersamaan juga begitu terganggu dengan sosok Rocky Gerung karena kalimatnya yang begitu kuat mampu membuat anda berfikir, yang justru “menjadi berfikir” itu adalah kalimat yang begitu menakutkan bagi orang-orang dikubu anda, karena anda takut sekali mereka berfikir tentang apa yang Rocky Gerung katakan, maka mereka dengan sangat mudah berpindah haluan. Hentikanlah usaha anda untuk “melarang” orang lain mulai berfikir, mulai menggunakan otak, atau mulai berakal sehat, karena berfikir, atau menggunakan Otak atau berakal sehat adalah salah satu perintah Tuhan yang tidak boleh engkau larang. itu Fitrah.
Biarkan kami berfikir, dan biarkanlah, jangan usik orang yang mampu membuat kami berfikir, jangan bungkam orang-orang yang bisa membuat kami berusaha berakal sehat…
Karenanya Jangan Bungkam Rocky Gerung. sebab dia mampu menyalakan sisi yang selama ini bagi sebagian orang lupa untuk menggunakannya karena terlena dengan penampilan sederhana serta seolah tanpa cela, yaitu SISI KEMAMPUAN BERFIKIR DAN BERUSAHA BERAKAL SEHAT.
Singkirkan saja kerikil itu, karena terlalu kecil untuk seorang Rocky Gerung.
Salam ocehanburung.