212 haruskah Reuni lagi??
Simpang siur tentang berapa banyak yang ikut Aksi Bela Islam yang super damai tahun 2016 sebaiknya tidak usah di perdebatkan lagi, karena yang pasti adalah, pada saat itu Jutaan umat Islam bersatu dalam semangat ingin membela kitab suci mereka yang saat ini semakin sering dilecehkan.
Kedudukan Al- Quran sebagai Kitab Suci seringkali dilecehkan oleh oknum yang entah mengapa begitu gencarnya memperlakukan Al Quran tidak pada tempatnya. Aksi 212 pada 2 Desember 2016 adalah puncak dari kesabaran dan ketabahan umat muslim dalam menghadapi semua “pembenci” islam, sebuah moment yang benar-benar membawa pesan kuat bahwa, Muslim akan bersatu untuk membela kemuliaan Agama dan kitab Sucinya.
Kalimat kawan saya yang ikut dalam aksi 212, yang saya sangat ketahui bahwa beliau adalah seorang pegawai biasa yang tidak begitu tertarik akan segala berita konspirasi atau politik yang sedang ramai di social media atau elektronik, namun begitu semangatnya ketika melakukan aksi tersebut, mengatakan kepada saya alas an mengapa dia ikut dalam aksi itu. Apa yang dia katakan adalah kalimat yang saya tidak akan lupa karena saya sangat menyetujui dengan apa yang dia katakan.
“Pak, ini bukan soal politik, bukan soal ahok, tapi kita, muslim, ingin membuktikan bahwa jika satu ayat saja, satuu ayat saja! mereka berani mempermainkannya, maka ini yang akan kita lakukan…”
Saya mengangguk, tanda setuju.
Dari kawan saya tersebut, saya menjadi yakin, bahwa Aksi Super Damai 212 yang terjadi waktu itu bukanlah mobilisasi massa, bukanlah aksi bayaran, bukanlah para pasukan nasi bungkus atau para pasukan amplop, mereka adalah Umat Islam yang sangat mencintai Agama dan Kitab Sucinya, mereka adalah para pejuang yang begitu kuat keinginannya untuk mempertahankan keagungan Agama dan Kitab Sucinya dan siap menjaga dari segala bentuk penistaan yang mencoba mengkerdilkan kebesaran dari agama yang mereka anut. Islam.
Sebuah aksi yang sangat luar biasa, tidak ada rumput yang rusak, tidak ada dahan yang patah dan tidak ada sedikitpun keributan yang terjadi, bahkan, mereka yang semula menganggap sinis aksi ini, pada detik-detik akhir mereka bergabung juga untuk bisa ikut didalamnya. Sebuah Aksi Umat yang memang tidak boleh dilupakan. Sebuah Aksi umat yang memang harus selalu menjadi pengignat bahwa Kesombongan, kepongahan dan merasa paling benar dengan membolak-balik sebuah firman adalah perbuatan yang tidak lain akan menghasilkan kehancuran dan keterpurukan.
Pelajaran terpentingnya adalah, Kita memiliki keyakinan sendiri-sendiri, genggam erat dan bela-lah keyakinan itu tanpa harus mengganggu dan mengutak-atik keyakinan orang lain yang tidak kita ketahui dengan benar.
Reuni 212 sangat penting untuk terus dilakukan, sebagai pengingat, agar umat tidak lupa bahwa tidak ada yang lebih mulia dari seorang muslim selain dengan setulus hati dan upayanya dalam membela Agamanya.
Dari saya yang sangat ingin menjadi Alumni 212 walau hanya lewat social media.
Salam Ocehanburung.