Mengintip Progres pembangunan MRT di Jakarta.
Beberapa waktu lalu saya dan beberapa kawan blogger diberi kesempatan untuk bisa mengunjungi progress dari Proyek MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta Koridor Bunderan HI hingga Bunderan Senayan, yang progresnya sudah diatas 60% pada tahap konstruksi Sipil yang mana seminggu sebelumnya juga sudah ditinjau oleh Jokowi.
Jika boleh mundur sedikit untuk mengetahui soal riwayat pembangunan MRT dijakarta yang saya dapatkan dari Wikipedia. Bahwa Riset untuk rencana pembangunan MRT ini sudah dimulai sejak 1980, namun rencananya menjadi tertunda karena Indonesia mengalami krisis ekonomi dan politik 1997 – 1999. Baru pada tahun 2010 pemerintah DKI Jakarta kembali menggiatkan Proyek MRT dan Tender pertama dilakukan tahun 2012 bersama perusahaan Jepang. Untuk sejarah singkat tentang Proyek MRT yang cukup lengkap bisa dilihat di Wikipedia di link berikut : KLIK Disini.
Oke. Kita kembali pada kunjungan saya ke proyek MRT yang saat ini sedang dikebut agar pada Maret 2019 bisa segera kita nikmati. Awalnya terus terang saya kurang percaya kalau memang perut Jakarta saat ini sedang dijebol untuk proyek MRT, walau sudah sering saya lihat animasinya dari timelie FB saya, saya sangat ingin membuktikannya sendiri. Karenanya ketika ada undangan untuk bisa melihat, atau “membuktikan” untuk saya pribadi, saya tidak menyia-nyiakannya.
Dan disinilah saya, di perut Jakarta, tepatnya di Selter setiabudi, 25 meter di bawah salah satu jalan Raya utama Jakarta.
Untuk bisa masuk ke proyek ini, saat ini MRT Jakarta sebagai pengelola utama yang ditugaskan oleh pemprov DKI untuk mengelola proyek MRT, memang sedang memberikan izin untuk masyarakat yang ingin menyaksikan langsung proses pembangunan MRT. MRT Jakarta menyediakan waktu setiap hari kamis bagi komunitas, kelompok, atau grup yang ingin melihat sendiri proyek ini. Syaratnya adalah mendaftar atas nama komunitas, grup atau kelompok, yang minimal beranggotakan 5 orang. Kami dari komunitas Blogger diberi kesempatan awal untuk bisa menyaksikan bahwa Proyek MRT memang sedang benar-benar dikerjakan di Jakarta.
Kesan pertama yang saya rasakan ketika masuk kedalam Proyek ini adalah mengingatkan saya pada film-film Hollywood yang seringkali menayangkan adegan di kereta api bawah tanah atau subway dalam versi mereka, dalam banyak adegan filmnya. Iya Proyek MRT memang terletak di 25 meter di bawah permukaan tanah Jakarta, udara yang berbeda baunya dan temperature yang cukup membuat tubuh saya berkeringat adalah hal yang wajar karena yang sedang kita lihat atau kunjungi adalah sebuah proyek yang sedang berajalan. Bunyi Bor dan las serta dentingan beradunya baja adalah hal yang sepanjang jalan kami temui. Sebelum masuk kedalam, kami sudah diberi perlengkapan sama dengan para pekerja yang lain yaitu Helm dan Rompi Proyek, dan untuk alas kaki yang memang tidak layak, mereka juga meminjamkan sepatu Boots agar keselamatan pengunjung bisa benar-benar terjamin.
Alat Bor ini buatan Jepang. Karena Kontraktor utama dan penyedia dana utama untuk proyek ini Pemprov DKI bekerjasama dengan pemerintah Jepang, jadi MRT yang kita miliki nanti adalah MRT dengan Teknologi Jepang. Tahap Pengeboran Koridor 1 sudah selesai, saat ini sedang dilanjutkan dengan tahap pemasangan bantalan Rel dan pemasangan Relnya, serta akan dilnjutkan dengan penyelesaian tiap ruangan, Listrik dll. Masih banyak memang tugas yang harus dilakukan oleh MRT Jakarta dalam proyek MRT ini, karena itulah pekerjaan ini dilakukan terus menerus selama 24 Jam. Dengan 2 Shift pergantian pekerja. Dari sejauh pekerja yang saya lihat sepanajang kunjungan ke lokasi, hampir semua pekerja adalah Putra bangsa. Dan menurut informasi dari staff MRT, nanti jika MRT ini sudah beroperasi, MRT ini akan dioperasikan sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bukan Swasta.
Tambahan Informasi, bahwa para Maret 2018, setahun sebelum benar-benar digunakan untuk warga, Kereta MRT pertama rakitan Jepang akan tiba dijakarta untuk diujicobakan. Proyek yang estimasi biayanya 16 Trilyun ini memang sedang benar-benar di kejar oleh waktu untuk penyelesaiannya.
Mari kita berdoa agar Proyek MRT ini bisa berjalan dengan baik hingga sampai batas akhir nanti, jangan sampai tertunda agar Warga Jakarta bisa sedikit memiliki peluang untuk keluar dari masalah macetnya.
Oh iya, hubungannya dengan para pengguna kereta KRL Commuterline saat ini, ke depan saat pengguna kereta Commuterline ingin melanjutkan menggunakan MRT, maka akan terkoneksi langsung dengan Stasiun MRT Setiabudi yang memang merupakan pusat dari pertemuan Transjakarta, Commuterline dan MRT Jakarta. So, siap-siap nanti stasiun Sudirman akan menjadi stasiun tersibuk dan tercanggih karena sudah terkoneksi dengan seluruh transportasi modern yang ada di Jakarta.
Check Video Amatir saya ketika ada di lokasi. KLIK Disini.
Salam Ocehanburung.
Ayo #ubahjakarta
keren, ga sabar tunggu beres dan Jakarta jadi maju
pengalaman yang menarik, ya pak Kris bisa melihat langsung pengerjaan MRT.
Rumit juga ternyata ya,, noted sy pun belum pernah sampe segitu nya memikirkan ttg pembuatan sebuah MRT