Bani Serbet dan Bani Daster, Sudahlah…

Bani Serbet dan Bani Daster, Sudahlah…

Serbet

Tidak bisa kita pungkiri bahwa memang Pilpres tahun 2014 lalu telah “membagi” 2 rakyat Indonesia, tidak usah menggunakan inisial-inisial lagi, karena memang sudah sangat nyata bahwa saat ini, sampai saat saya menuliskan tulisan ini, rakyat kita masih “terpecah” antara pendukung Prabowo Subianto dan Pendukung Joko Widodo.

Pilpres 2014 memang luar biasa panas bahkan hampir saja mendidih dan meluapkan air panas ke segala sisi, tapi itulah hebatnya para manusia Indonesia yang sudah ter-asah dengan tajam soal Toleransi dan Saling menghormati. Walau sampai detik ini aura “perpecahan” itu masih sangat terasa, namun kita tetap bisa hidup bersama di Negara yang katanya sisa-sisa atlantis ini.

“Perang belumlah usai…” begitu kalimat sebagian besar rakyat ini ketika masuk ke ranah politiknya, “makan boleh satu meja, minum boleh dari dispenser yang sama, bekerja boleh di gedung serupa, tapi soal prinsip politik dan Cinta Negara, kita punya jalan sendiri-sendiri…”

Tidak hanya di kalangan atas, bahkan Auphoria tanpa akhir di sisi politik ini benar-benar sudah menyentuh sampai ke titik dasar sebuah Negara, yaitu individu rakyatnya. Tidak pernah berhenti dari timeline social media saya, kawan kantor, diangkot, di kereta, bahkan saya sendirian dirumahpun, saya selalu mengomentari berita politik yang ada di tv, seorang diri. Berbagai opini dan tulisan yang saling ber-argumen tentang pemimpin pilihannya dan langkah yang mereka lakukan selama ini, saling menyindir, saling debat kusir, bahkan sampai yang paling konyol, SALING MELAPORKAN. Hadeeeuuuhhhh…

Bani Daster dan Bani Serbet memang sepertinya sudah sangat sulit untuk bersatu pada sisi pilitik mereka.

Ya betul!!, bahkan dua kubu yang berseberangan ini saling menamakan diri lawannya. Bani Serbet adalah nama sindiran untuk para pendukung Jokowi, yang mana nama itu didapatkan dari pakaian khas yang sering mereka pakai sebagai tanda dukungan yaitu kemeja kotak-kotak yang jika dilihat-lihat memang polanya seperti serbet makan yang biasa dijual dipasar tradisional.

Begitu juga dengan nama Bani Daster, nama ini dibuat oleh kubu lawan untuk pendukung Prabowo Subianto yang dekat dengan para ulama yang mana mereka seringkali menggunakan pakaian gamis gombrong yang jika dilihat sekilas agak mirip dengan Daster yang biasa dipakai oleh ibu-ibu rumah tangga, yah walau Gamis sebenarnya mayoritas berwarna polos putih sedangkan daster biasanya bercorak batik warna-warni, namun nama ini cukup mengena dan “membahagiakan” kubu sebelah untuk mengimbangi nama Bani Serbet yang mereka sandang.

Pertikaian Bani Serbet dan Bani Daster yang sudah sampai pada level tidak masuk akal ini menurut saya membuahkan dua sudut pandang, Satu sisi kita menjadi tau bahwa kesetiaan dan keteguhan hati rakyat Indonesia pada pemimpin pilihannya adalah sangat luar biasa. Tapi sisi lain pertikaian Bani Serbet vs Bani Daster ini menimbulkan hal-hal konyol yang saat ini sedang “trend” dilakukan, SALING LAPOR!. Ini buat apaaaaaaa???? Saya tidak pernah habis fikir.

Buat apa perdebatan ini sampai pada tahap menyakiti saudara se-bangsa dan se-negara pada arti yang sebenarnya. Untuk apa mendahulukan emosi dan pemikiran sendiri dan smapai tega menjebloskan saudara se-bangsa ke penjara??? Untuk apaaaaa??? Apakah menuduh saudara anda sebagai pemberontak karena mengkritik pemimpin untuk jadi lebih baik itu salah?? Atau apakah menuduh saudara anda sebagai antek komunis karena mendukung pemimpin agar bisa bekerja dengan tenang itu salah??? . Semua punya sudut pandang sendiri. Semua punya sisi benar pada porsinya masing-masing.

Terus terang, saya sangat menikmati perdebatan antara Bani Serbet dan Bani Daster selama ini, dan bisa dibilang saya juga sudah masuk kedalam salah satu sisi kubunya walau saya tidak se “militan” lainnya, tapi, janganlah hal ini sampai membuat anda melupakan bahwa pada dasarnya, didalam hati sana, kita meyakini bahwa kita masih saudara satu bangsa. KITA SAUDARA.

Membela orang yang kita sayangi dan hormati boleh-boleh saja, dan saya yakin bahwa tujuan utama dari semua rakyat Indonesia yang sudah terbagi dua ini adalah untuk Indonesia yang lebih baik, walau dari sisi yang berbeda. Janganlah saling Lapor, itu konyol dan artinya anda tidak mengerti Pancasila yang sebenarnya.

Salam Ocehanburung.

 

Ocehanburung

Seorang yang sangat memperdulikan keutuhan dan harga diri bangsanya...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *