Lombok adalah ketika Bali masih Perawan

Tahun 2011 lalu saya dan istri berkesempatan untuk mengunjungi lombok.

Sebagian orang menyebut lombok sebagai Pulau Bali ketika masih perawan adalah benar adanya. Lombok buat saya, terutama Gili Trawangannya memang menawarkan pengalaman yang jarang kita temui dari wisata pantai lainnya. Pantainya yang masih sangat bersih dan view yang sangat indah karena disepanjang pesisir tertanam pohon kelapa yang condong ke arah pantai membuat pemandangan pantai Gili Trawangan menjadi sangat bisa membuat Lukisan dari setiap pantai yang indah menjadi kenyataan.

lombok-1

Gili Trawangan (koleksi Pribadi)

Tidak hanya Gili Trawangan. Pantai Kute Lombokpun sangat luar biasa, pantai yang terkenal dengan pasir mericanya (karena butiran pasirnya besar dan mirip merica) menawarkan pengalaman wisata pantai yang lebih mirip dengan miniatur dari Raja Ampat Papua. Kumpulan batu karang Raksasa yang tersebar ditengah dan pinggir pantai membuat kita semakin sadar bahwa apa yang Tuhan ciptakan memang tidak bisa begitu saja kita anggap biasa. Takjub dan hilang rasa lelah dan panas yang kami rasakan sejak tadi. Hilang begitu melihat keindahan Pantai Kute yang masih sangat alami.

lombok-2

Pantai Kute (koleksi Pribadi)

Lombok adalah pulau yang dekat dengan pulau bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Walaupun Bali mayoritas penduduknya beragama hindu namun Lombok tidak demikian. Mayoritas Penduduk Lombok adalah muslim. Walaupun muslim, namun masyarakat lombok tidak serta-merta melupakan adat istiadat yang mereka miliki. Dan kami berkesempatan untuk lebih dekat mengenal adat istiadat dan budaya masyarakat lombok ketika kami mengunjungi Desa adat yang memang di jadikan cagar budaya untuk kelestarian Budaya dan adat Masyarakat lombok. Yaitu Desa Sade Rambitan Lombok.

Ketika kami tiba di desa Sade Rambitan pada siang hari, kami disambut dengan Tarian untuk menyambut Tamu agung. Para penari yang mayoritas Pria dan berpakaian serba hitam dengan iringan alat musik tradisional, cukup dapat menarik perhatian. Gerakan yang seragam dan karena masing-masing penari membawa alat musik yang jika diadukan akan menimbulkan suara yang keras makin membuat kami tidak bisa berpaling dari meriahnya tarian penyambutan tersebut. Tarian yang berlangsung sektiar 15 Menit itu membuat kami semakin semangat untuk mengetahui lebih jauh perihal apa saja yang ada di desa tersebut. Saya yang hobby sekali memotret, tidak mau ketinggalan satu momentpun dalam keliling kami mengunjungi Desa Sade Rambitan Lombok.

lombok-3

Tarian sambutan (koleksi Pribadi)

Desa Sade Rambitan memang Desa yang menjadi cagar budaya adat istiadat masyarakat lombok, pada keliling kami yang di pandu oleh Guide yang asli masyarakat desa tersebut, kami di ajak untuk melihat rumah asli masyarakat lombok yang sangat sedehana yang beratap daun ilalang yang tebal dan beruangan tidak lebih dari 3 ruang. Yang diguakan untuk Tidur, masak dan ruang tamu. Warga Desa Sade Rambitan juga memiliki kebiasaan yang menurut kami sangat Unik. Yaitu Rutin melapisi/ melumuri/ lantai rumah mereka dengan kotoran sapi.. yap!!! Kotoran sapi, kotoran yang selama ini kita selalu hindari, bagi masyarakat Desa Sade adalah benda pengganti sabun pembersih lantai. Dan mereka melakukan itu semua dengan tangan terbuka tanpa rasa jijik atau risih sedikitpun.

lombok-4

Rumah Desa Sade (Koleksi Pribadi)

Melumuri lantai dengan kotoran sapi adalah tradisi turun menurun dengan tujuan agar lantai dapat lebih hangat dan ketika akan digunakan untuk beristirahat. Kotoran sapi dipercaya bisa dapat lebih membantu agar lantai bisa terasa lebih hangat di daerah lombok yang memang cenderung dingin ketika curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan. Dan juga Kotoran sapi bisa membuat lantai lebih sejuk jika musim kemarau datang.

Ketika disana kami juga disuguhkan tarian perang yang cukup bisa menyita perhatian. Tarian Perang tradisional yang merupakan duel satu lawan satu dengan menggunakan senjata tradisional yaitu Tameng yang terbuat dari hasil samak-an kulit kerbau yang keras yang dibuat persegi empat dengan bambu sebagai pinggirnya. Dan senjatanya adalah kayu yang kuat sebagai alat pemukul. Dengan diiringi alat musik yang menyerupai gamelan, dua pemuda yang telah memakai baju adat lombok maju kedepan dan mulai berduel dengan menggunakan senjata dan tameng tersebut. Pukulan keras dari kayu panjang terus saja bisa ditepis oleh tameng dari lawannya. Begitu seterusnya hingga salah satu dari lawan tersebut ada yang lengah dan berhasil mengenai tubuh dari lawannya. Tegang dan takjub menyelimuti kami yang menontonnya, dan saya masih tak bisa berhenti memencet shutter kamera saya agar bisa mendapatkan moment terbaik yang muncul saat itu.

lombok-5

Tarian Perang (koleksi Pribadi)

Pekerjaan rutin masyarakat desa Sade Rambitan adalah menenun dan bertani, Para wanita sebgaian besar bertenun dan membuat kerajinan tangan yang pada akhirnya nanti hasilnya untuk dijual pada para wisatawan yang mengunjungi desa mereka. Mulai dari kain, Tas, slayer mereka hasilkan dari hasil tangan mereka sendiri.

Para pria, berladang, berkebun dan bertani dengan hasil dari bertani mereka sebagain untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan sebagian mereka jual. Baik itu dijual keluar desa atau untuk para wisatawan yang datang. Seperti pada saat itu kami disuguhi air kelapa muda dari hasil kebun mereka.

Kunjungan kami ke Desa Sade Rambitan, tidak bisa dipungkiri dapat membuat kami lebih mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat Lombok ketika teknologi belum menyentuh mereka. Mandiri, bermasyarakat, saling tolong menolong, sederhana, dan sabar serta ramah pada setiap orang adalah kesan yang kami dapatkan ketika kami berkunjung kesana.

Hobby saya Berpetualang, Menulis dan Fotografilah yang membawa saya untuk ikut serta dalam lomba lomba Blog Jelajah 7 Keajaiban Nusantara yang di adakan oleh Daihatsu ini, semoga saya bisa terpilih menjadi salah satu nominator dan bisa merasakan bagaimana serunya menjelajah 7 keajaiban nusantara. Agar saya bisa lebih lagi mencintai negara dan mengeksplore betapa kayanya Ragam Budaya negara kita yang seharusnya bisa menjadi salah satu daya tarik wisata dan sebagai kekayaan kebudayaan bangsa yang seharusnya kita banggakan. Izinkan saya untuk bisa ikut serta dalam menyebarluaskan keindahan dan keragaman budaya bangsa kita lewat tulisan dan foto-foto saya, agar indonesia bisa benar-benar menjadi bangsa yang memiliki derajat tinggi di mata Dunia.

 

Salam ocehanburung

Ocehanburung

Seorang yang sangat memperdulikan keutuhan dan harga diri bangsanya...

One Comment

Leave a Reply to anno Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *