Saya, BCL dan Keterbatasan waktu.
Beberapa hari lalu saya mendapat kesempatan untuk bisa Nobar dengan Detikcommunity sebuah film yang pemerannya kebetulan saya suka, Bunga Citra Lestari. Adalah sebuah film tentang perjalanan seorang wanita berhijab yang memiliki tekad keliling dunia seorang diri, dan dalam perjalanan itulah berbagai kejadian dia alami termasuk kisah asmara yang sempat menyentuhnya ketika dia berpetualang di korea. Yahhh… setidaknya seperti itulah kira-kira sepemahaman saya jika melihat thrailer yang sempat saya lihat di layar LCD yang ada di Blitz di Grand Indonesia malam itu. Mungkin perlu saya beritahukan juga bahwa film ini adalah film adaptasi dari sebuiah novel yang pengarangnya saat ini sangat digandrungi oleh para penggila novel Indonesia, yaitu Asma Nadia.
Asma Nadia sendiri mengatakan pada Press Connya malam itu sebelum nobar dimulai bahwa film ini adalah 60% kisah nyata yang dialami Asma Nadia ketika Traveling ke Korea. Jadi Film ini bisa dikatakan termasuk dalam kategori “Inspired by True event” namun belum termasuk dalam “Based On True Story”.
Dari synopsis yang saya lihat, selain kisahnya yang menurut Asma nadia akan sangat bikin “baper”, di film ini juga mengeksplore tempat wisata yang begitu indahnya dan membuat kita menjadi sangat ingin mengunjunginya.
Dan kejadian itupun terjadi dan tidak bisa saya hindari.
Di undangan, Nobar tertulis pada pukul 20.00, dan sesuai perhitungan saya, jika setidaknya Nobar mundur setengah jam yaitu jam 20.30, ditambah maksimal 2 jam film, maka jam 11 malam saya masih bisa sampai st. Sudirman dan kembali ke bogor. Ya ke Bogor. Namun, rencana tinggal rencana, saya masih berusaha menunggu hingga Jam 21.00 karena ketika jam tangan saya menunjukkan pukul 20.30, belum ada tanda-tanda gerbang bioskop akan dibuka dan juga terlihat Asma nadia, BCL, Giring Nidji dan para pendukung film lainnya baru naik panggung untuk Press Conference. Setelah kita makan malam dengan Komunitas blogger dan jam 21.00 kita memutusakan kembali ke Blitz, Pintu theathre 11 akhirnya dibuka dan saya langsung masuk dengan harapan film langsung di putar. Tapiiii…
Hingga pukul 21.30, Film belum juga diputar. Saya jadi teringat bahwa jika undangan Gala Premiere memang biasanya mulainya malam. Lain halnya dengan undangan Press Screening. Dari situ saya mulai kehilangan keyakinan saya untuk bisa melanjutkan menunggu film mulai. Terlintas difikiran, adanya pekrjaan yang terpending dikantor, kemungkinan tidak adanya kereta, dan butuh 2 jam untuk sampai ke bogor jika naik kereta dari St. Sudirman. Yang artinya jika saya memaksakan untuk menunggu film mulai, maka sampai rumah saya bisa jam setengah 2 pagi!!!.
Karena sampai titik puncak galau saya dan film tersebut belum juga mulai, dan tiba-tiba saya ingin buang air kecil, ketika keluar dari toilet saya melihat jam dan sudah jam 21.32. dan akhirnya saya memutuskan pulang. Saya merasa pulang adalah pilihan terbaik saya karena besok saya harus Bekerja, di pekerjaan utama saya.
Saya memutuskan pulang. Tapi aura Film Jilbab Traveler dan melihat BCL dengan hijabnya sudah terpenuhi, serta silaturahim dengan para Admin Blogdetik.com, Foto-foto dengan para Blogger kondang dan sampai puas melihat BCL, sudah lumayan membuat saya puas.
Dengan kejadian tersebut diatas, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan maaf kepada Om gajah Pesing yang sudah bersedia mengundang saya untuk Nobar. Dan saya harap tidak kapok untuk mengikutsertakan Ocehanburung pada Nobar-nobar dan acara-acara Blogdetik yang selanjutnya.
Salam Ocehanburung.