Hukum dari Ketidakjujuran adalah kau harus tetap tidak jujur untuk menyembunyikan ketidakjujuran yang sebelumnya. Jadi, jika kau memilih untuk tidak jujur akan sesuatu, maka kau harus terus merangkai ketidakjujuran tanpa terhenti sampai ketidakjujuranmu itu dilupakan atau sudah tidak diperdulikan lagi, atau tidak ada seorangpun lagi yang mengetahui ketidakjujuranmu.
Namun, bukankah sepandai-pandainya kita menyimpan bangkai, toh nanti baunya akan tercium juga??
Dalam Film 3 Dara Part 2 ini kita bisa belajar banyak tentang menjalin sebuah hubungan keluarga, Kejujuran, saling mensupport, saling memaafkan tanpa memandang seberapa besar kesalahan, juga kekompakan dalam menyelesaikan sebuah masalah, bahkan bagaimana kita harus berhati-hati dalam berinvestasi.
Dari film ini kita juga bisa mengetahui bahwa, satu perbuatan walaupun dengan niat untuk kebaikan, tidak akan berjalan baik jika tidak disertai dengan kejujuran dalam melakukannya. Berbagi pendapat dan meminta saran dengan orang yang paling kita percayai yang tidak lain adalah istri atau suami kita, adalah hal yang mutlak harus kita lakukan ketika kita sudah berkeluarga saat kita ingin melakukan sesuatu.
Pesan moral yang padat dan diselingi oleh humor yang mungkin agak garing, namun disanalah kelucuan type baru muncul, orisinalitas “guyonan garing” jika dibawakan dengan murni dan dengan angle tertentu, akan menciptakan aura baru yang bisa membuat kita tetap tersenyum bahkan tertawa ditengah komedi tersebut. Jika anda ingin mencari Humor yang biasa, tapi bisa sangat lucu karena “disusupi” pesan moral yang Padat, maka Film 3 Dara Part 2 inilah jawabannya.
Film ini sangat cocok untuk pasangan muda yang masih begitu besarnya Ego dalam membina rumah tangga. Merasa superior, beranggapan bahwa suami lebih tinggi derajatnya dari istri, suami harus dihargai, istri hanya mampu didapur, istri tidak usah tau apa-apa, dan pemikiran yang bisa “mengkerdilkan” seorang istri, semua dibantah di film ini.
“Ketika kau telah menikah, maka kalian tidak ada bedanya, Suami, Istri adalah SAMA kedudukannya…”
Itu kalimat yang menempel lekat di ingatan saya yang dikatakan oleh psikiater cantik yang diperankan oleh Rianti Cartwright.
Tokoh Jay, Affandy, dan Richard yang masing-masing diperankan oleh Adipati Dolken, Tora Sudiro dan Tanta Ginting adalah 3 sekawan yang pada episode pertama “dikutuk” oleh Psikiater mereka menjadi wanita agar bisa lebih belajar bagaimana menjadi/menghargai seorang perempuan. Pada Episode kedua ini mereka mendapatkan pelajaran yang lebih tinggi lagi derajatnya dari hanya bagaimana kita berempati terhadap perempuan, pada part 2 ini mereka diberi “kesempatan” bagaimana kamu seharusnya memperlakukan pasanganmu ketika kau telah berkeluarga.
Kemampuan akting ketiga aktor itu saya rasa sudah tidak perlu saya tuliskan lagi disini, karena dengan menonton film ini terus terang saya terkena jebakannya, yaitu mampu membuat emosi saya muncul dan berfikir ulang.
Karena menurut saya, kesuksesan seorang aktor/aktris adalah ketika mereka mampu membuat penontonnya keluar dari pemikiran normalnya dan mulai masuk dan berfikir sesuai alur yang aktor/aktris itu perankan. Dan saya mengalami itu ketika menonton film ini.
Ada sosok ibu mertua dalam film ini yang diperankan oleh Cut Mini, sosok yang mampu mencerminkan karakter Momok menakutkan Ibu mertua dikehidupan nyata, Mertua yang sangat mencintai anaknya dan over protective, sehingga sedikit banyak, sebetulnya tokoh mertua yang begitu keras terhadap mantunya ini ikut andil dalam “kekacauan” yang terjadi pada keluarga mereka. Namun yang namanya Orang tua tetaplah Orang tua, mereka adalah seorang yang harus sangat kita hormati dan sayangi dalam membina rumah tangga.
Saya jadi teringat sebuah kalimat dari film Komedi Romantis yang memiliki benang merah sama dengan film 3 Dara ini, yang hadir di tahun 80an. Seorang ayah memberi wejangan kepada anaknya yang akan menikah :
“Ingatlah Bahwa Ketika kau menikah, kau tidak hanya menikahi calon istrimu saja, tapi kau juga harus “menikahi” orang tuanya, teman-temannya, pekerjaannya, sifat buruknya, kegagalannya, musuh-musuhnya, terimalah istri/suamimu apa adanya…”
“Ingatlah, sebelum kau menikah, bukalah matamu lebar-lebar, dan setelah kau menikah, picingkan matamu kecil-kecil…”
Dua kalimat diatas dicontohkan begitu nyata dalam film 3 dara Part 2 ini.
Intinya, khususnya untuk pasangan muda baik yang sudah menikah atau yang sedang menjalin hubungan untuk ke level lebih tinggi, jangan sampai tidak menonton film ini, karena yakinlah bahwa film ini sangat berguna bagi kehidupan berkeluarga anda kedepan.
Yah walaupun dalam film ini, menggambarkan keluarga yang kaya raya, yang mungkin tidak masuk dalam mayoritas kriteria dari warga Indonesia, tapi abaikan bagian soal kekayaannya, tapi resaplah pesan moral yang begitu padat yang terkandung didalamnya.
Salam Ocehanburung.
Rating : Secara umum 7 dari 10. Sisi pesan moral : 8.5 dari 10
Pasangan, baru dan sudah lama. Nontonya berdua yaaa? 🙂