DIBALIK ROCKY DAN SENTUL CITY
Kisruh Cebong Kampret belum juga surut, bahkan sampai detik ini. Memang saat ini makin remang bahwa ini sebenarnya adalah “sisa” dari pertikaian Cebong dan Kampret pasca Pilpres yang seharusnya sudah basi itu. Tapi jika kita tarik benang merahnya, mau tidak mau kemungkinan besar ini masih ada hubungannya dengan event yang memang mampu mengubah psikologis Rakyat Indonesia yang tercinta ini.
Apa yang terjadi pada Rocky Gerung, sebenarnya tujuan akhirnya adalah jauh dari itu, ini bukan hanya sekedar ingin membuat Rocky Gerung Bungkam, tapi setidaknya ada 2 agenda yang jauh lebih besar dari itu semua. Jauh lebih besar.
PERTAMA.
Rezim Saat ini ingin mulai “mengusik” singa tua yang sedang tidur nyenyak, yaitu Klan dengan segala “Sisa Kekuasaannya” yang masih melimpah ruah itu. Kita semua tau bahwa budaya “memberikan” Hak Garap pada “Rakyat” adalah sesuatu yang dimulai dimasa Orde sebelumnya.
Namun Rezim ini cukup licin tidak menggunakan tangan sendiri untuk melakukan itu, tapi menggunakan dahulu tangan Pengembang agar ini semua bisa segera mulai. Entah perjanjian apa yang mungkin “disepakati” antara rezim dan Pengembang ini, namun yang jelas, sepertinya Skema besar ini sudah disiapkan dan mulai dilancarkan untuk memuluskan rencana lain yang tidak jauh lagi minimal 4 tahun kedepan.
Satu sisi, rencana besar pertama ini ada bagusnya karena memang lahan yang masih sebagian besar “dikuasai” oleh mereka, harus segera di ambil alih menjadi milik Rakyat yang sebenarnya, namun kenapa harus menggunakan jasa pengembang untuk melancarkan itu??, bukankah itu sama saja seperti lolos dari lubang sumur tapi masuk ke lubang jurang yang saat ini bernama lubang Koorporasi??
Entahlah, atau mungkin langkah pertama ini bertujuan untuk “yang penting direbut dulu dari tangan lama” tidak penting ketangan siapa, nanti untuk langkah selanjutnya dibicarakan dan difikirkan kemudian. Karena memang Rezim ini sudah sangat biasa melakuan hal dengan metode seperti itu, Kerjakan dulu, lempar dulu, nanti liat hasil dan reaksinya. Baru bertindak lanjut sesuai dengan reaksi dan hasil itu.
Yang jelas, langkah ini jadi membuka jalan untuk bisa memperjelas, dan membuka jalan bagaimana peta Pertanahan yang dimiliki oleh mereka.
KEDUA.
Langkah ini juga bisa jadi adalah langkah lanjutan untuk “Memuluskan Rencana” 3 Periode dengan metode yang saya namakan “Sapu Bersih” yang mana Rezim ini ingin benar-benar rencana nanti 3 Periode bisa berjalan tanpa hambatan dari Oposisi.
Tantangan terbesar pertama yaitu dengan berhasilnya rezim merangkul Kompetitor utamanya yaitu Gerindra, dengan menjadikan ketua umumnya Salah satu menteri dengan posisi sangat strategis.
Hambatan kedua adalah dengan diberangusnya Ormas terbesar yang selama ini begitu kuatnya mengkritik pemerintah dengan suksesnya memasukkan Ketua Umumnya kepenjara.
Hambatan ketiga adalah Partai Demokrat yang sudah berhasil dibuat hutang budi pada pemerintah dengan dimenangkannya Partai besutan SBY dibanding dengan tandingannya Moeldoko. Mau tidak mau, Partai Demokrat, walau mungkin pengadilan berjalan Jurdil dan memang sudah seharusnya, tapi sudut pandang ke sisi bahwa rezim ikut andil dalam putusan ini, tidak bisa dihindari. Jadi Partai yang mengaku oposisi ini sebenarnya “sudah di taklukkan”.
Masih ada 1 partai lagi yang menjadi oposisi, namun sepertinya, partai ini tidak akan diusik oleh Rezim, atau lebih kepada “dibiarkan” karena rezim menganggap ini bukan ancaman baginya. Dan dibiarkan saja mengalir sendirian tanpa diurus atau diperhatikan. Dan sudah terlihat beberapa hari lalu Partai ini masuk dalam berita bahwa mulai punya keinginan untuk bertemu Rival terbesarnya.
Nah, masuk Batu penghalang terakhir, Single Fighter yang begitu tangguh dan kuat, terus menerus tanpa henti dalam mengkritik setiap jengkal kebijakan yang dilakukan oleh Rezim ini. Orator kelas kakap yang memilki nalar dan pengetahuan yang luas tentang dunia perpolitikan, dan juga konon pernah manjadi penulis setiap pidato dari Presiden sebelum Era Joko Widodo.
Rocky Gerung harus di tundukkan. Karena tinggal dia kerikil tajam yang bisa saja menjadi penghalang dalam rencana besar 3 periode sang Presiden saat ini. Rencana penggusuran rumah beliau yang memang begitu tiba-tiba dan tanpa angin dan hujan, memang terkesan begitu buru-buru dan mendadak, membuat semua orang tercengang. Status tanah Rocky yang merupakan tanah garapan menjadi begitu viral bahkan kata yang menjadi Trademark beliau “DUNGU” sudah mulai dilemparkan ke Rocky Gerung sendiri karena berani membeli tanah seluas 800 Meter dengan status garap dan dengan harga tidak lebih dari 50 Juta. Aneh memang, tapi seperti yang Rocky dan Pengacaranya bilang bahwa, Perkara ini akan menjadi pintu pembuka dari misteri bagaimana Sentul City bisa begitu kuatnya dapat menguasai puluhan ribu hektar tanah disana yang katanya “tanpa diketahui” oleh para penghuni tanah yang sudah puluhan tahun.
Dan bukan tidak mungkin ini juga yang menjadi tujuan Rezim ini yang terlihat main di dua kaki, baik dari sisi Rocky dan Sentul city, yang keduanya “diadu” dan ketika keduanya sudah Payah maka Pemerintah yang akan mengambil alih. Pemerintah tinggal menunggu hasil dari Adu Banteng ini. Cerdik. Licin dan Cerdas.
Begitu Kira-kira opini saya tentang Kisruh Rocky dan Sentul City, Mari kita ikuti.
Salam Ocehanburung.